.

Facebook

Senin, 14 November 2016

Tradisi Petik Laut Meriahkan Hari Jadi Kota Pasuruan




Tradisi petik laut dalam rangka memperingati hari jadi kota Pasuruan diselenggarakan masyarakat pesisir pantai Pasuruan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan yang telah memberi limpahan rezeki berupa hasil tangkapan laut yang melimpah. Tradisi petik laut merupakan tradisi yang sudah turun temurun sejak jaman dahulu, selain itu tradisi petik laut merupakan serangkaian dari acara perayaan Hari Jadi Kota Pasuruan yang digelar setiap tahun.

Tradisi Petik Laut Meriahkan Hari Jadi Kota Pasuruan – sumber gambar: bpbd.pasuruankota.go.id
Tradisi petik laut rutin digelar sebagai upaya dan kepedulian masyarakat dalam melestarikan tradisi kearifan lokal dan budaya masyarakat nelayan di Kota Pasuruan. Dalam acara ini para nelayan berlomba menghias kapal yang sehari-hari dipergunakan sebagai sarana transportasi dalam menjalankan mata pencahariannya agar terlihat lebih menarik sehingga dapat menjadi daya tarik dan tujuan wisata bagi masyarakat Pasuruan dan sekitarnya.

Baca juga : Pasoeroean Djaman Bijen puncak peringatan Hari Jadi Kota Pasuruan

Tradisi petik laut diawali dengan rangkaian acara pawai budaya di jalan sekitar pesisir Kota Pasuruan dilanjutkan dengan pertunjukan seni pencak silat dan tari-tarian. Seluruh kegiatan yang dilaksanakan mempunyai tujuan yang sama yaitu melestarikan budaya lokal dan memperkenalkan budaya lokal kepada masyarakat Kota Pasuruan terutama generasi muda yang saat ini sedikit demi sedikit meninggalkan tradisi budaya lokal karena sudah terpengaruh oleh budaya asing.
Dalam acara ini setidaknya ada puluhan kapal laut yang dilibatkan untuk mengangkut sejumlah warga yang ingin menyaksikan prosesi larung sesaji ditengah laut yang berisi kepala kerbau, nasi tumpeng, dan bahan makanan lainnya. Ada suatu nilai filosofis yang terdapat pada acara tradisi petik laut ini terlepas dari kaitan hal gaib atau makhluk penunggu Laut Jawa, sesajen yang diberikan bukanlah untuk hal-hal mistis yang demikian.
Kepala sapi dan nasi tumpeng yang dilarung di laut bukan berarti tradisi ini mengajarkan untuk menghamburkan rezeki, namun sebaliknya dengan adanya nasi tumpeng yang dilarung ke laut diharapkan bisa dimakan oleh ikan sehingga ikan menjadi tumbuh besar dan bisa ditangkap oleh nelayan untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, sehingga ada proses simbiosis mutualisme yaitu hubungan saling memberi dan saling menguntungkan.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Kota Pasuruan punya cerita

Cerita tentang kehidupan sosial, kearifan lokal, Seni dan Budaya, Kuliner dan Produk Unggulan

Advertisement

BTemplates.com

Diberdayakan oleh Blogger.

Recent Posts

About

Featured Posts

Featured Posts

Featured Posts

Like on Facebook

Home Ads

Instagram posts

Pengumuman (Remidi Nilai Kelas X MM)

Untuk siswa yang hasil nilai tes lisan di bawah 75 harap mengerjakan tugas presentasi menggunakan power point

Text Widget

Sample Text

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Pengikut

Facebook

Ads

Laman

Laman

Popular Posts